Radio Larut Malam dan Seni Mendengarkan

Radio Larut Malam dan Seni Mendengarkan

Di dunia yang serba cepat, radio larut malam mengajarkan seni mendengarkan. Tanpa gambar atau visual, pendengar dituntut fokus pada suara. Hal ini melatih kesabaran sekaligus membuka ruang imajinasi yang luas.

Mendengarkan siaran larut malam bukan hanya soal musik, tetapi juga tentang memperhatikan detail suara: intonasi penyiar, keheningan di antara kalimat, hingga nada lagu yang menyentuh perasaan. Semua ini menjadi pengalaman mendalam yang jarang ditemukan di media lain.

Seni mendengarkan juga terlihat dari interaksi dengan pendengar lain. Saat seseorang berbagi cerita, pendengar lain belajar menghargai pengalaman itu tanpa harus mengomentari secara langsung. Inilah keindahan radio: ia mengajarkan empati lewat diam dan mendengar.

Banyak orang merasa bahwa dengan mendengarkan radio larut malam, mereka lebih mampu memahami diri sendiri. Lagu-lagu yang diputar sering membawa pesan yang relevan dengan kehidupan pribadi, seakan memberi jawaban tanpa perlu bertanya.

Pada akhirnya, radio larut malam bukan hanya hiburan, melainkan latihan batin. Ia mengingatkan bahwa mendengar adalah keterampilan penting, dan dalam keheningan, suara bisa menjadi guru terbaik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *